Kembali lagi membahas tentang urban farming. Setelah sebelumnya kita membahas tentang sistem NFT dan DFT, maka kali ini kita akan membahas tentang sistem irigasi tetes, atau lebih dikenal drip irrigation dan yang kedua adalah sistem rakit apung. Jadi bagaimana sih sebenarnya irigasi tetes? Mari disimak.
Apa yang ada dibayangan kalian ketika mendengar kata irigasi tetes? Apakah meneteskan air satu persatu ke tumbuhan? Hal itu terbilang benar, namun masih kurang tepat. Jadi dalam sistem irigasi tetes, air nutrisi dialirkan langsung ke akar tanaman dengan pelan.
Bagaimana caranya? Kan akar tanaman ada dibawah tanah.
Untuk melakukan itu kita membutuhkan bantuan alat kecil yang bernama drip stick. Alat ini berbentuk seperti paku namun terbuat dari plastik dan dapat membantu mengalirkan air. Drip stick kemudian kita tusukan ke tanah, atau media tanam lain yang kita pakai. Kedalamannya menyesuaikan saja dengan kedalaman akar tanaman yang kita budidayakan. Sistem ini bisa digunakan untuk budidaya di lahan, maupun di polybag
Untuk aliran air nutrisinya, tidak berbeda jauh dengan sistem NFT, ember berukuran besar bisa digunakan, namun jika ingin membudidayakan banyak tanaman, banyak orang yang menggunakan drum, bahkan tandon/toren air. Setelah itu tinggal menggabung – gabungkan pipa berukuran 1/2 inci yang panjangnya menyesuaikan denganĀ jumlah tanaman yang akan dibudidayakan. Setelah itu jangan lupa untuk melubangi pipa, yang akan dipasangkan selang pipih yang bertugas untuk mengalirkan air nutrisi ke drip strick, yang kemudian diteruskan ke akar tanaman. Untuk jarak tiap lubang selang, menyesuaikan dengan tanaman yang akan dibudiyakan.
Tidak lupa juga siapkan pompa dan kran. Untuk apa? Untuk membantu mengalirkan air tentunya. Pompa yabg digunakan, karena biasanya tanaman yang dibudidayakan banyak, maka lebih baik menggunakan pompa air. Sistem ini tidak mengharuskan air untuk mengalirkan terus – menerus. Atau jika tidak ingin repot, anda bisa memasang timer, jadi tinggal mengatur jam nya, dan air akan mengalir dengan sendirinya. Sistem ini memungkinkan kita mengalirkan air ke tanaman yang banyak sekalipun secara serentak, dengan syarat setiap tanaman telah terhubung dengan rangkaian sistem, dan tidak ada kerusakan pada sistem.
Berikut manfaat menggunakan sistem irigasi tetes :
- Menghemat tenaga kerja.
- Cocok untuk daerah dengan air yang sedikit, karena air langsung dialirkan ke akar tanaman dan tidak terbuang kemana – mana.
- Nutrisi yang dialirkan dapat disesuaikan dengan umur tanaman.
- Kemungkinan terjadinya erosi kecil.
- Hasil panen bisa meningkat
Kelemahan :
- Biaya pembuatan sistem yang cenderung mahal.
- Memerlukan penngecekan rutin.