Precision Farming. Dilansir dari Antaranews, Precision Farming merupakan sistem pertanian modern yang akan menjadi fokus dari ID Food. Lalu apa sebenarnya Precision Farming itu? Apa yang membuatnya lebih baik dari sistem pertanian yang selama ini kita gunakan?
Precision Farming merupakan sebuah sistem yang memaksimalkan hasil dan disaat bersamaan juga meminimalkan input atau seperti pupuk, air dan sumber daya lain. Sistem ini juga menitikberatkan pada pemanfaatan data yang berhubungan dengan lahan dan tanaman yang dibudidayakan
Dalam kata lain Precision Farming bisa juga digambarkan sebagai sistem yang menempatkan input yang tepat, pada lokasi yang tepat, dan juga waktu yang tepat. Penggunaan sistem ini tidak hanya akan meminimalkan penggunaan input, namun juga akan membantu memperbaiki kondisi tanah dan mengurangi dampak buruk penggunaan bahan kimia pada lingkungan.
Sistem pertanian modern yang digunakan oleh ID Food dianggap lebih baik dari sistem pertanian konvensional karena bisa mengurangi biaya yang diperlukan dalam melakukan proses budidaya, meningkatkan produksi dan kualitasa produksi, serta mampu mengurangi dampak negatif yang diberikan kepada lingkungan.
Informasi, Teknologi, dan Manajemen menjadi 3 komponen penting dalam sistem ini.
Informasi seperti karakteristik tanaman, ketinggian lahan, kemiringan lahan, kesuburan lahan, kadar air, tingkat salinitas, kondisi iklim, bahkan hingga kondisi sosial ekonomi petani menjadi hal penting untuk bisa mencapai hasil yang maksimal. Informasi – informasi ini mungkin akan berbeda di setiap daerah, karena informasi ini bersifat spesifik lokasi.
ID Food saat ini sudah memantau perkembangan cuaca selama 3 bulan kedepan untuk menghasilkan hasil pertanian yang maksimal. Karena tanpa adanya informasi terkait cuaca, resiko yang dihadapi akan sangat besar.
Teknologi yang digunakan dalam sistem Precision Farming meliputi penggunaan GPS, sensor pertanian nirkabel, drone, traktor automatis, sistem irigasi presisi, software, dan lain – lain.
GPS dapat membantu dalam pemetaan dan pengukuran lahan dan tanaman. GPS juga berfungsi untuk mengatur rute untuk drone dan juga traktor automatis untuk agar mereka dapat beroperasi dengan baik.
Sensor akan membantu dalam memberikan informasi terkait kondisi lahan dan tanaman. Jika suatu lahan kekurangan air, kekurangan pupuk, atau mungkin terdapat indikasi serangan hama, sensor akan bisa mengidentifikasi dan memberikan informasi tersebut agar bisa ditangani sesegera mungkin.